Selasa, 23 Juni 2015

Sedikit lagi...

Bayang bayang itu, harapan itu hampir terlukis jelas dan nyata di hadapanku, hanya tinggal satu sentuhan maka akan tumbuh diantara kita, tanpa harus membuat sketsa terlebih dulu.
Harus kuakui, sangat sangat ingin untuk mengucapkan pengakuan yg selama ini hanya menjadi lamunan dikala sepi, sangat sangat ingin untuk mengetahui apa yg ada dalam pikiran dan hatinya, dimana membuat pikiranku buntu akan segala hal.
Bumerang atau mawar biru kah yang akan dijadikan simbol dalam episode kehidupanku kali ini, terlalu rumitkah persoalan ini hingga sulit sekali bak memetik mawar biru nan indah di gurun pasir??
Cukup diriku saja yang bertindak bodoh untuk saat ini, terus berangan angan akan dirinya,
Mintalah kepada sang pembolak balik hati, selipkan namanya dalam doamu, memohon yang terbaik untuk apa yang kamu rencanakan, sesungguhnya Ia sudah merencanakan semua yang terbaik untukmu, Dia memberikan apa yang kamu butuhkan bukan yang kamu inginkan.

#edisimalampart2

Sabtu, 20 Juni 2015

Berkelut pekat

Lelah mengepung semua semangatku, berhasil membuat ku penat akan segalanya, malas yang selalu setia mencumbui hatiku untuk berpindah, dengki dan benci yang terdengar seperti mengiming imingi pikiran untuk berpikir selalu menang tanpa waras.

Helaan nafas yang selalu dikeluarkan dari semua keegoisan dalam diri, sinis akan semua kebahagiaan, cemburu dengan senyuman senyuman tulus dari mereka yang menang melawan keegoisan.

Entah apa yang ada dalam pikiran, melayang jauh, selalu berangan angan, selalu tertidur dalam mimpi diselimuti kemalasan.

Jumat, 19 Juni 2015

Entahlah

Dia. Belum genap satu tahun namun hatiku sudah sangat bergejolak dengan sikap yg diberikannya padaku, berhasil membuat hatiku bertekuk lutut kepadanya, menjadikan hatiku sebagai bidikan semua tingkah laku manisnya, entahlah...

Terus berusaha untuk menahan semua keinginan demi hasil yg terbaik, menahan mengeluarkan sifat romantis yg ada, menahan langkah kaki untuk singgah ke hatinya, menahan pandangan untuk selalu melihat manisnya kehidupan kelak, dan menahan untuk berbicara dan mengutarakan pecahan hati ini, entahlah...

Tolong jangan buka seberkas cahaya jika kau tak menginginkan bintang menerangi malam, jangan tanam sebuah bibit jika kau tak menginginkan buahnya yg manis, tolong jangan lakukan itu semua, kumohon jangan :-(