Selasa, 09 Agustus 2016

entahlah


Pahit, pahit sekali rasanya.
Ego,iri,dengki, bergabung menjadi pemenang dr semua kegelisahan yg ada,mengalahkan rasa ikhlas dan tulus untuk menerima kenyataan dan merelakan,.
Apa yg harus kulakukan sekarang?? Tak sanggup untuk melihat, mendengar, dan membaca semua yg ada sangkut paut dengan hal itu.
Hati ini ingin sekali tidak terbebani dengan hal semacam itu yg membuat hatiku sekarang terlihat busuk.
Kapan perasaan ini hilang dr pikiranku, yg menguras semua tenaga dan pikiranku tanpa membuahkan hasil melainkan memperparah penyakit dalam hati ini.
Aku ingin merasa tenang dan bahagia atas itu semua. Tapi, untuk menenangkan dan bersikap sadar untuk menerima semuanya pun aku tak sanggup, yg ada hanya pahit,pahit terus yg terasa.
Tak tahu lagi aku ingin berbicara dan bercerita pada siapa, mau tak mau, suka tak suka, ikhlas tak ikhlas semua ini akan berjalan terus melewati diriku 😔
Lupa akan hal itu sejenak pun sudah membuatku sedikit tenang, tapi pahit itu datang lagi dan lagi.
Oh Tuhan, apa yg seharusnya ku lakukan?


Senin, 06 Juli 2015

Twice ✌

3 tahun lalu... (coklat)
KITA merasakan hal yang sama. Saling menyayangi satu sama lain, pembicaraan demi pembicaraan terlontarkan diantara kita, hingga pada saat nya mulut ini berbicara dan bertanya tentang "hubungan", kemudian keluar jawaban yang sangat menggugah hatiku, 'tak perlu kita tetapkan tanggal, semua tanggal terasa istimewa saat bersamamu, apakah yang kamu inginkan? Hati kita atau status kita?' terjawab sudah pertanyaanku. 3 tahun berlalu, semua telah terjadi. pertengkaran, kecewa, manis, pahit, senang, sedih suudah sama sama kita rasakan. Namun, jenuh menghampiriku. Dan sifat ku berubah 180 derajat, jutek dan cuek yang kuberikan padanya. Berpengaruhkah terhadap status ku? Aku juga blm bisa menjawab, selama ini hubungan apa yg kita jalani.

Hari ini.... (mawar biru)
Setelah berlembar lembar episode yang ku rasakan untuk bisa mendapatkan dirinya dalam waktu satu tahun kurang, pertanyaan itu terulang kembali, dan kalian tahu apa? Jawaban yg berbeda dengan makna yang sama. Aku tak tahu harus bagaimana, rasa sayangku terkombinasi dengan pengecewaan untuk kedua kalinya. Harus seperti apa hati ini? Haruskah hancur untuk kesekian kali? Haruskah berakhir dengan kejenuhanku? Atau mungkin dirinya yang memberikan perubahan sifat?
Entahlah

Aku akan berusaha mempertahankan mawar biru yang sudah susah payah ku ambil dari gurun yg kering. Menyayangi nya dengan lapang hati dan cinta, tak kan ku izinkan walau sebersit pun untuk membencinya kelak. Kuserahkan semuanya, kembali pada sang pembolak balik hati, yang selalu menjaga hatiku dari segala yg tidak kuinginkan
😔😿❤

Curahan hati dari pemilik skenario dengan masalah besar

Walaupun skenario ku belum diperankan sebagai seorang wanita yang mempunyai keluarga sendiri, namun aku bisa merasakan apa yang kau katakan, karena aku mempunyai hati layaknya hati seorang wanita.
Berusaha untuk menjadi pendengar yang baik dan memahami dari setiap perkataan yang kau lantunkan dengan gejolak emosi dr hati, bagi kaum hawa, menangis adalah emosi terkhir yg dikeluarkan ketika kita tidak sanggup untuk menjelaskan suatu keadaan yang sangat sukar untuk hadapi,apalagi di selesaikan.
Tahap demi tahap episode yang tidak berurutan keluar dari bibirmu yg selalu melantunkan doa dan memohon kepadaNya, menjelaskan dengan rinci bagaimana masalah itu terjadi, tetes air mata yg tak sanggup untuk dibendung lagi keluar dari matamu yang indah dan selalu tertunduk takut kepadaNya, kemudian kau lanjutkan kisahmu dengan perasaan hati yang berguncang, dirimu yg mencuri curi kesempatan untuk menghapus tetes air mata mu dengan sehelai mukena yang sedang kau kenakan.
Kau terus berkisah dan bertanya, berharap ada solusi atau sesuatu yg akan ku keluarkan untuk mengangkat beban berat akibat permasalahan hebat itu walaupun sedikit saja. Namun apalah daya ku yang belum bisa memasuki episode kehidupan yg begitu serius untuk dijalani, hanya menjadi pengingat, kepada Allah lah kami mencurahkan segala masalah dan meminta jalan keluar yang terbaik yang sudah Allah persiapkan.
Kau yang mencoba menerka nerka apa yg akan terjadi jika rencana A dijalankan, bertanya kembali bagaimana dengan rencana B yg dijalankan. Terus berkutik,berputar,berfikir akan segala kemungkinan dari masalah besar tersebut.

Ya Allah kuatkan hati wanita yang sekaligus berperan sebagai tulang rusuk dan pendidik buah hati nya, angkatlah beban yang ada dalam pundaknya, permudahkan dan lancarkan dia untuk menyelesaikan segala permasalahannya, ya Rohman ya Rohim, berikanlah yang terbaik untuk nya ya Allah, Aamiin.

Curahan hati dari pemilik skenario dengan masalah besar

Walaupun skenario ku belum diperankan sebagai seorang wanita yang mempunyai keluarga sendiri, namun aku bisa merasakan apa yang kau katakan, karena aku mempunyai hati layaknya hati seorang wanita.
Berusaha untuk menjadi pendengar yang baik dan memahami dari setiap perkataan yang kau lantunkan dengan gejolak emosi dr hati, bagi kaum hawa, menangis adalah emosi terkhir yg dikeluarkan ketika kita tidak sanggup untuk menjelaskan suatu keadaan yang sangat sukar untuk hadapi,apalagi di selesaikan.
Tahap demi tahap episode yang tidak berurutan keluar dari bibirmu yg selalu melantunkan doa dan memohon kepadaNya, menjelaskan dengan rinci bagaimana masalah itu terjadi, tetes air mata yg tak sanggup untuk dibendung lagi keluar dari matamu yang indah dan selalu tertunduk takut kepadaNya, kemudian kau lanjutkan kisahmu dengan perasaan hati yang berguncang, dirimu yg mencuri curi kesempatan untuk menghapus tetes air mata mu dengan sehelai mukena yang sedang kau kenakan.
Kau terus berkisah dan bertanya, berharap ada solusi atau sesuatu yg akan ku keluarkan untuk mengangkat beban berat akibat permasalahan hebat itu walaupun sedikit saja. Namun apalah daya ku yang belum bisa memasuki episode kehidupan yg begitu serius untuk dijalani, hanya menjadi pengingat, kepada Allah lah kami mencurahkan segala masalah dan meminta jalan keluar yang terbaik yang sudah Allah persiapkan.
Kau yang mencoba menerka nerka apa yg akan terjadi jika rencana A dijalankan, bertanya kembali bagaimana dengan rencana B yg dijalankan. Terus berkutik,berputar,berfikir akan segala kemungkinan dari masalah besar tersebut.

Ya Allah kuatkan hati wanita yang sekaligus berperan sebagai tulang rusuk dan pendidik buah hati nya, angkatlah beban yang ada dalam pundaknya, permudahkan dan lancarkan dia untuk menyelesaikan segala permasalahannya, ya Rohman ya Rohim, berikanlah yang terbaik untuk nya ya Allah, Aamiin.

Selasa, 23 Juni 2015

Sedikit lagi...

Bayang bayang itu, harapan itu hampir terlukis jelas dan nyata di hadapanku, hanya tinggal satu sentuhan maka akan tumbuh diantara kita, tanpa harus membuat sketsa terlebih dulu.
Harus kuakui, sangat sangat ingin untuk mengucapkan pengakuan yg selama ini hanya menjadi lamunan dikala sepi, sangat sangat ingin untuk mengetahui apa yg ada dalam pikiran dan hatinya, dimana membuat pikiranku buntu akan segala hal.
Bumerang atau mawar biru kah yang akan dijadikan simbol dalam episode kehidupanku kali ini, terlalu rumitkah persoalan ini hingga sulit sekali bak memetik mawar biru nan indah di gurun pasir??
Cukup diriku saja yang bertindak bodoh untuk saat ini, terus berangan angan akan dirinya,
Mintalah kepada sang pembolak balik hati, selipkan namanya dalam doamu, memohon yang terbaik untuk apa yang kamu rencanakan, sesungguhnya Ia sudah merencanakan semua yang terbaik untukmu, Dia memberikan apa yang kamu butuhkan bukan yang kamu inginkan.

#edisimalampart2

Sabtu, 20 Juni 2015

Berkelut pekat

Lelah mengepung semua semangatku, berhasil membuat ku penat akan segalanya, malas yang selalu setia mencumbui hatiku untuk berpindah, dengki dan benci yang terdengar seperti mengiming imingi pikiran untuk berpikir selalu menang tanpa waras.

Helaan nafas yang selalu dikeluarkan dari semua keegoisan dalam diri, sinis akan semua kebahagiaan, cemburu dengan senyuman senyuman tulus dari mereka yang menang melawan keegoisan.

Entah apa yang ada dalam pikiran, melayang jauh, selalu berangan angan, selalu tertidur dalam mimpi diselimuti kemalasan.

Jumat, 19 Juni 2015

Entahlah

Dia. Belum genap satu tahun namun hatiku sudah sangat bergejolak dengan sikap yg diberikannya padaku, berhasil membuat hatiku bertekuk lutut kepadanya, menjadikan hatiku sebagai bidikan semua tingkah laku manisnya, entahlah...

Terus berusaha untuk menahan semua keinginan demi hasil yg terbaik, menahan mengeluarkan sifat romantis yg ada, menahan langkah kaki untuk singgah ke hatinya, menahan pandangan untuk selalu melihat manisnya kehidupan kelak, dan menahan untuk berbicara dan mengutarakan pecahan hati ini, entahlah...

Tolong jangan buka seberkas cahaya jika kau tak menginginkan bintang menerangi malam, jangan tanam sebuah bibit jika kau tak menginginkan buahnya yg manis, tolong jangan lakukan itu semua, kumohon jangan :-(