Senin, 06 Juli 2015

Twice ✌

3 tahun lalu... (coklat)
KITA merasakan hal yang sama. Saling menyayangi satu sama lain, pembicaraan demi pembicaraan terlontarkan diantara kita, hingga pada saat nya mulut ini berbicara dan bertanya tentang "hubungan", kemudian keluar jawaban yang sangat menggugah hatiku, 'tak perlu kita tetapkan tanggal, semua tanggal terasa istimewa saat bersamamu, apakah yang kamu inginkan? Hati kita atau status kita?' terjawab sudah pertanyaanku. 3 tahun berlalu, semua telah terjadi. pertengkaran, kecewa, manis, pahit, senang, sedih suudah sama sama kita rasakan. Namun, jenuh menghampiriku. Dan sifat ku berubah 180 derajat, jutek dan cuek yang kuberikan padanya. Berpengaruhkah terhadap status ku? Aku juga blm bisa menjawab, selama ini hubungan apa yg kita jalani.

Hari ini.... (mawar biru)
Setelah berlembar lembar episode yang ku rasakan untuk bisa mendapatkan dirinya dalam waktu satu tahun kurang, pertanyaan itu terulang kembali, dan kalian tahu apa? Jawaban yg berbeda dengan makna yang sama. Aku tak tahu harus bagaimana, rasa sayangku terkombinasi dengan pengecewaan untuk kedua kalinya. Harus seperti apa hati ini? Haruskah hancur untuk kesekian kali? Haruskah berakhir dengan kejenuhanku? Atau mungkin dirinya yang memberikan perubahan sifat?
Entahlah

Aku akan berusaha mempertahankan mawar biru yang sudah susah payah ku ambil dari gurun yg kering. Menyayangi nya dengan lapang hati dan cinta, tak kan ku izinkan walau sebersit pun untuk membencinya kelak. Kuserahkan semuanya, kembali pada sang pembolak balik hati, yang selalu menjaga hatiku dari segala yg tidak kuinginkan
😔😿❤

Curahan hati dari pemilik skenario dengan masalah besar

Walaupun skenario ku belum diperankan sebagai seorang wanita yang mempunyai keluarga sendiri, namun aku bisa merasakan apa yang kau katakan, karena aku mempunyai hati layaknya hati seorang wanita.
Berusaha untuk menjadi pendengar yang baik dan memahami dari setiap perkataan yang kau lantunkan dengan gejolak emosi dr hati, bagi kaum hawa, menangis adalah emosi terkhir yg dikeluarkan ketika kita tidak sanggup untuk menjelaskan suatu keadaan yang sangat sukar untuk hadapi,apalagi di selesaikan.
Tahap demi tahap episode yang tidak berurutan keluar dari bibirmu yg selalu melantunkan doa dan memohon kepadaNya, menjelaskan dengan rinci bagaimana masalah itu terjadi, tetes air mata yg tak sanggup untuk dibendung lagi keluar dari matamu yang indah dan selalu tertunduk takut kepadaNya, kemudian kau lanjutkan kisahmu dengan perasaan hati yang berguncang, dirimu yg mencuri curi kesempatan untuk menghapus tetes air mata mu dengan sehelai mukena yang sedang kau kenakan.
Kau terus berkisah dan bertanya, berharap ada solusi atau sesuatu yg akan ku keluarkan untuk mengangkat beban berat akibat permasalahan hebat itu walaupun sedikit saja. Namun apalah daya ku yang belum bisa memasuki episode kehidupan yg begitu serius untuk dijalani, hanya menjadi pengingat, kepada Allah lah kami mencurahkan segala masalah dan meminta jalan keluar yang terbaik yang sudah Allah persiapkan.
Kau yang mencoba menerka nerka apa yg akan terjadi jika rencana A dijalankan, bertanya kembali bagaimana dengan rencana B yg dijalankan. Terus berkutik,berputar,berfikir akan segala kemungkinan dari masalah besar tersebut.

Ya Allah kuatkan hati wanita yang sekaligus berperan sebagai tulang rusuk dan pendidik buah hati nya, angkatlah beban yang ada dalam pundaknya, permudahkan dan lancarkan dia untuk menyelesaikan segala permasalahannya, ya Rohman ya Rohim, berikanlah yang terbaik untuk nya ya Allah, Aamiin.

Curahan hati dari pemilik skenario dengan masalah besar

Walaupun skenario ku belum diperankan sebagai seorang wanita yang mempunyai keluarga sendiri, namun aku bisa merasakan apa yang kau katakan, karena aku mempunyai hati layaknya hati seorang wanita.
Berusaha untuk menjadi pendengar yang baik dan memahami dari setiap perkataan yang kau lantunkan dengan gejolak emosi dr hati, bagi kaum hawa, menangis adalah emosi terkhir yg dikeluarkan ketika kita tidak sanggup untuk menjelaskan suatu keadaan yang sangat sukar untuk hadapi,apalagi di selesaikan.
Tahap demi tahap episode yang tidak berurutan keluar dari bibirmu yg selalu melantunkan doa dan memohon kepadaNya, menjelaskan dengan rinci bagaimana masalah itu terjadi, tetes air mata yg tak sanggup untuk dibendung lagi keluar dari matamu yang indah dan selalu tertunduk takut kepadaNya, kemudian kau lanjutkan kisahmu dengan perasaan hati yang berguncang, dirimu yg mencuri curi kesempatan untuk menghapus tetes air mata mu dengan sehelai mukena yang sedang kau kenakan.
Kau terus berkisah dan bertanya, berharap ada solusi atau sesuatu yg akan ku keluarkan untuk mengangkat beban berat akibat permasalahan hebat itu walaupun sedikit saja. Namun apalah daya ku yang belum bisa memasuki episode kehidupan yg begitu serius untuk dijalani, hanya menjadi pengingat, kepada Allah lah kami mencurahkan segala masalah dan meminta jalan keluar yang terbaik yang sudah Allah persiapkan.
Kau yang mencoba menerka nerka apa yg akan terjadi jika rencana A dijalankan, bertanya kembali bagaimana dengan rencana B yg dijalankan. Terus berkutik,berputar,berfikir akan segala kemungkinan dari masalah besar tersebut.

Ya Allah kuatkan hati wanita yang sekaligus berperan sebagai tulang rusuk dan pendidik buah hati nya, angkatlah beban yang ada dalam pundaknya, permudahkan dan lancarkan dia untuk menyelesaikan segala permasalahannya, ya Rohman ya Rohim, berikanlah yang terbaik untuk nya ya Allah, Aamiin.